Sabtu, 10 September 2016

MEMBORONG PERAN

Saya sudah membaca Al Quran dan Al Hadits, juga segala kitab tentang Tarbiyatul Aulad (Pendidikan Anak)
Tidak ditemukan satupun dalil bahwa pendidikan anak itu dibebankan pada seorang ibu. Tapi seharusnya di bebankan pada seorang "Ayah".

Kalimat Al Um Al Madrosatul Ula yang berarti seorang ibu adalah sekolah pertama ( bagi anaknya ) adalah sebuah syair Arab saja.

Lelaki memilikki beban dan tanggung jawab sebagai Pencari Nafkah juga Pendidik bagi isteri dan anak-anaknya..

Apa tugas wanita atau ibu sebenarnya ??

Di dalam Al Quran dan Al Hadits hampir semuanya menyebutkan, sebagai pengandung, melahirkan, memelihara, merawat dan mengasuh anak-anaknya...
Tugas tersebut sudah sangat berat bagi wanita. Hingga Allah menjamin seorang wanita yang mengandung dan melahirkan setara dengan berjihad. Bahkan ketika sampai meninggal saat melahirkan di kategorikan SYAHIDAH. Orang yang di jaminkan Surga.

Jadi teringat saat kehamilan Fahma dulu, saat dalam kandungan posisi miring, tidak bisa kembali ke posisi normal. Perut saya sangat sakit, nafas saya sesak, seperti akan terhenti. Sudah begitu saya harus menanggung biaya kelahirannya sendirian, masih memikirkan segala macam pekerjaan sendirian, tidak ada teman berbagi. Malu meminta bantuan orang lain. Hanya bisa menangis terisak isak. Karena tidak tahannya, saya sampai telpon ustadzah saya yang di luar kota, dan diberikan telpon saya kepada ustadz ( suami beliau ). Lalu ustadz rahimahullah berkata, "Ukhti fillah..kondisi anti adalah kondisi paling berat bagi seorang wanita, bersabarlah.. baca mushaf al quran setiap saat, baca artinya.. sibukkan mata, hati dan fikiran anti dengan ayat-ayat Allah. Agar Allah ringakan anti..."

Untuk merawat, mengasuh, memelihara adalah sebuah insting dan fitrah wanita yang pasti siapapun bisa melakoni kebaikan ini..
Tanpa harus menjadi Profesor sekalipun.
Tanpa harus menjadi Miliarder bukan ??

Coba kita lihat saja, para ibu/wanita di jaman dahulu kala, yang senantiasa merawat anaknya dengan keikhlashan bisa menghasilkan anak-anak yang luar biasa bukan ??

Persoalannya, zaman sudah berkembang demikian "Parah". Yang mestinya menjadi penting dan utama, menjadi tidak penting lagi. Orientasi kehidupan masyarakat di zaman ini sudah berubah total.

Apa itu ??

Jawabannya "MATERI " seolah siapapun di lahirkan di dunia ini wajib mendapatkan meteri itu.
Ternyata, banyak hal sederhana yang kita lupakan..
Kalau dalam Al Quran dan Al Hadits, bahwa pengasuhan anak di bebankan pada ibunya. Kenyataannya saat ini, banyak para wanita bekerja mencari uang. Dan pengasuhan anak-anak justru di bebankan pada baby siter, pembantu rumah tangga, neneknya, tetangganya, jika sudah gede, di sekolah atau asrama.
Ada saja alasan yang diberikan..
Sebenarnya, kalau di runtut KEKACAUAN ini terjadi memang di sebabkan sebuah sistem tatakelola negara serta budaya yang berubah.

Semakin jauh dari "Islam" maka semakin jauh dengan kebenaran dan kebaikan.

Luar biasanya lagi, saat ini peran wanita sudah mencakup berbagai peran. Peran lelaki sudah diambilnya semua..
Dan itu termasuk saya !!

Peran apa itu ??

Peran mencari nafkah dan mendidik !! Plus merawat anak-anak.
Subhaanallah...
Sungguh hebat wanita Indonesia kini...

Sebetulnya itu bukan hebat !! Tapi Nasib buruk yang menimpa kita !!

Semoga Allah masih memberikan nasib baik buat saya dan semuanya, berharap mendapatkan seorang suami yang bisa memberikan Nafkah lahir batin buat saya dan anak-anak. Serta menjadi imam dan pendidik buat kami sekeluarga. Aamiin...

Tugas saya bisa terkurangi dan teringankan. Sehingga saya hanya berperan sebagai pengasuh, perawat, menemani, membesarkan anak-anak, mengantarkan mereka menjadi manusia manusia yang shalih shalihah yang di rindukan SurgaNya Allah.. aamiin..

Dan saya juga berdoa kepada Allah, semoga teman-teman face book saya, yang mempunyai suami dan keluarga, menjadi Sakinah Mawaddah Warahmah. Aamiin...
Yang belum punya, segera mendapatkan pasangan yang bisa menjadi imam dan suami yang keren !!
Allahu Akbar !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar