Jumat, 21 Oktober 2016

IBU YANG KEJAM

Binatang saja sayang pada anaknya, apalagi manusia. Pastilah dia akan lebih sayang dari siapapun, karena ini fitrah manusia.

Tetapi pada kenyataan-nya, entah apa namanya, di beberapa akhir zaman ini, seringkali melihat kebengisan ibu pada anak-anak-nya.

Masih terbayang di mata saya, melihat sebuah video yang beredar di facebook. Seorang ibu menindih wajah anak bayinya dengan bantal, lalu bantal itu di injak-injaknya. Hingga badan bayi itu meronta-ronta kesakitan.

Melihat hal itu sontak, badan saya panas dingin tak karuan. Rasanya, ingin bisa memutar waktu, bisa terbang dan menghampiri anak itu, dan saya selamatkan dia. Sungguh mengerikan..

Apa yang saya tonton itu, saya ceritakan kepada ibu. Sontak ibu ikutan emosi, sambil mengumpat tentang cerita tersebut..
"Itu manusia atau hewan sih, agamanya apa gitu itu ??"

Lalu saya jawab, "Ibu.. jangan bilang agama-nya apa, apa ibu masih ingat peristiwa beberapa waktu yang lalu, di Bandung. Ada seorang ibu berjilbab, pendidikannya tinggi, kemampuan ekonomi juga lumayan, keluarga bahagia, agamanya juga terbilang bagus di masyarakat, tapi kenapa bisa membunuh ke-3 anaknya, dengan alasan mumpung belum besar, biar masuk Surga, maka di bunuh saja sekarang "

Seketika ibu saya terdiam..

Di runtut dalam ilmu Psikologi, pasti ada sebab gangguan kejiwaan pada orang-orang tersebut. Sehingga berperilaku tidak lazim atau abnormal. Gangguan psikologi, bisa disebabkan banyak faktor di antaranya adalah "Tekanan Kejiwaan". Sementara mereka tidak bisa mencari jalan keluar-nya. Hingga mencari jalan pintas, sesuai kemampuan nalar dan emosi-nya saja.


Ada kekejaman lain di era ini, yang mungkin tidak di anggap sebagai kekejaman. Bahkan apa yang dilakukan para ibu ini, justru sebagai kasih sayang pada anak-nya. Apa saja itu ?


1. MEMOTIVASI DENGAN MEMBANDINGKAN ANAK YANG LAIN

Suatu hari saat saya ada acara di Pasuruan, ada seorang ibu konsultasi pada saya, "Bu Etty.. gimana ya caranya memotivasi anak saya biar bisa jadi nomor 1 di sekolah. Dia selalu kalah dengan teman-nya yang anak orang kaya itu. Yang anak orang kaya itu selalu ranking dan juara nomor 1, kenapa anak saya selalu di bawah dia. Saya tidak bisa terima bu, meski saya ekonomi pas-pasan, saya tidak mau kalah dengan mereka.."

Ehhmm.. sepertinya bagus ya, punya jiwa kompetisi. Tapi sejatinya, energinya habis untuk iri dan dengki, tanpa di sadari.

Setelah konseling, si ibu tersebut sudah menyadari sikapnya selama ini. Alhamdulillah si ibu menjadi banyak istighfar dan cooling down. Kemudian, memiliki jiwa baru dalam menghadapi kenyataan.

Cukup ibu, jangan kau teruskan sikap dan perkataanmu yang menyakitkan hati ini. "Dik..masa' kamu nggak bisa seperti dia. Dia saja bisa begitu, masa' kamu nggak bisa ?"

Wahai ibu, setiap anak itu unik dan berbeda. Jadikan dia apa adanya dirinya sendiri. Justru keunikan dirinya, harus bisa menjadikan dirinya lebih dari yang lain. Dan itu tugas ibu. Coba ibu rasakan sendiri, apakah suka jika ibu di bandingkan dengan wanita lain ? tidak suka bukan ?

Begitu pula, dengan anak-anak. Ajarkan pada mereka sejak dini, bahwa kamu itu luar biasa nak, sudah jangan tiru-tiru orang lain, apa yang kamu suka lakukan, ibu akan mendukungmu, ibu akan mendoakanmu.

 Ibu akan melihat hasil luar biasa dari memotivasi seperti ini.


2. MEMBERIKAN SEMUA KEBUTUHAN ANAK DENGAN MUDAH

Sering mendengar dan melihat sejarah orang-orang kaya, yang berakhir mempunyai anak-anak yang menghabiskan harta warisan mereka. Mereka tidak bisa memanfaatkan harta orang tua dengan baik,  yang ada hanya kehancuran belaka.

Mereka di biasakan manja tanpa sadar. Minta ini OK, minta itu YES, mau ini ADA, mau itu SILAHKAN.

Ini bukan berita di majalah, yang saya tidak melihat kenyataan tersebut.

Tapi ini adalah kisah-kisah yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Dan saya mengenal baik dengan keluarga mereka.

Ada sekitar 20 keluarga lebih yang saya kenal. di perjalanan hidup saya selama 40 tahun. Keluarga mereka hancur, karena pola asuh yang salah. Ketika memiliki harta berlimpah, berkecukupan, anak-anak di penuhi secara materi, dan segala kepentingan dunia. Mereka lupa mendidik agama, lupa mengajarkan bagaimana bersusah payah dan bekerja keras.

Yang ada mereka, hanya selalu terbiasa enak dan di atas. Mereka tidak bisa di posisi bawah, anak-anak mereka tidak bisa memikirkan solusi. Yang ada dalam fikirannya, jalan pintas. Hingga jiwa mereka labil dan mudah terpengaruh dalam hal negatif.

Seringkali para ibu di kisah ini berkata, "Biar.. nggak apa-apa, gunanya apa kita cari rizki, kalau bukan buat anak-anak..??"
"Nggak apa-apa, biarkan mereka senang, kita turutin saja, ini lho anak kita, kalau nggak buat anak kita, terus buat apa ?"

Ehm.. tanpa sadar ini adalah kekejaman model baru, yang akan membuat anak-anak tidak bisa berbuat sesuatu.


3. MENGANGGAP ANAK-ANAK MASIH KECIL TIDAK NGERTI APA-APA

Perbuatan kejam para ibu yang berikutnya adalah, selalu menganggap anak tidak mengerti apa-apa. Sehingga anak-anak menjadi korban kebodohan dan keteledoran orang tua.

Pernah beberapa tahun lalu, saat saya punya kantor di suatu area Surabaya. Kami punya tetangga, yang orang tuanya suka memutar video porno. Anak-anaknya masih kecil. Mereka menganggap anaknya tidak mengerti apa-apa.

Ternyata, si anak ini bercerita pada saya dengan lugunya. Dan saat mamanya pergi bekerja, si anak ini selalu memutar video porno sendirian. Dan selalu ketagihan menonton video  tersebut.

Saya tanya, "Lho.. jadi setiap hari, kamu nonton video itu, mama kamu nggak ngerti ?"
Si anak menjawab, "Nggak ngerti ummi.. aku pura-pura nggak pernah tahu saja.."

Astaghfirullohal adhiim, saya benar-benar merinding dan otak saya serasa konslet, mendengar cerita anak kecil yang sudah hobby nonton video porno.

Ini adalah kekejaman orang tua, yang membiarkan anak-nya terkena virus berbahaya, tapi tidak mereka sadari. Guncangan jiwa pada anak yang menerima beban psikologis yang belum waktunya, akan berdampak sakit jiwa, para orang tua tidak pernah tahu.

Sementara, hal-hal yang mestinya hak anak untuk di ajak bicara, malah mereka tidak lakukan. Misal, persoalan rumah tangga, yang semestinya melibatkan setiap anggota keluarga, justru kebanyakan di borong para ibu sendiri. Yang mestinya bisa di amanahkan pada anak-anaknya, malah anak-anak tidak mau tahu.

Karena perkataan dan konsep orang tua yang salah, "Jangan libatkan anak-anak, kasihan mereka masih sekolah, biarkan mereka fokus sekolah, nanti mengganggu sekolahnya.."
Padahal, toh jika dilakukan, tidak akan mengganggu sekolahnya. Justru akan menjadikan spirit mereka dalam belajar.

Misal mengajak anak menjenguk saudara yang sakit, menolong saudara yang berkesusahan, membantu tetangga yang pindahan rumah, dan lain sebagainya. Justru hal-hal yang bersifat melatih kemampuan anak-anak berempati dan bersosialisasi, justru di bunuh oleh orang tua-nya sendiri.


4. BIARKAN SAJA NANTI AKAN NGERTI SENDIRI

Kebiasaan kejam lainnya, yang sering dilakukan para ibu di masyarakat kita adalah membiarkan anak-anak mereka. Dengan dalih seperti ini, "Sudahlah jangan di paksa, nanti kalau besar kan ngerti sendiri.."

Bahkan ini hal berkenaan dengan ibadah, "Sudah.. nggak sholat nggak apa-apa nanti kalau besar kan bisa sendiri.."

Urusan di dapur juga begitu, "Nggak bisa masak tidak apa-apa, toh nanti bisa beli, banyak orang jual kok. Yang penting itu punya duwit, uang bisa segala-galanya. Nanti bisa bayar pembantu, bisa cari karyawan dan lain sebagainya.

Subhaanallah, itu ilmu dari mana ??

Yang namanya orang bisa itu, pasti karena terbiasa dan terlatih. Dan apapun itu harus di latih dan di biasakan sejak dini.

Saya sering mendapat curhatan, dari beberapa pasang suami isteri. Mereka mengeluhkan banyak hal tehnis dalam berumah tangga, justru mereka tidak bisa apa-apa. Mereka kebanyakan teori saja, tanpa bisa prakteknya. Ini juga bagian dari kekejaman orang tua, yang berdampak buruk di kemudian hari.

Banyak juga yang mengeluh tidak bisa sholat, karena kecewa waktu kecil tidak pernah di ajarkan orang tuanya. Nah artinya, pengajaran dari orang tua itu sangat penting, agar anak-anak tidak merasa kecewa dan menuntut di kemudian hari.



Nah ibu-ibu rahimakummullah, mari kita muhasabah diri. Termasuk saya pribadi, semoga menjadi ibu yang bertanggung jawab atas amanah yang diberikan Allah kepada kita semua

Kita memang bukanlah manusia sempurna, tetapi kita harus berusaha menjadi yang terbaik karena Allah. Dan kelak bisa menjadikan aset kita di dunia dan akhirat. Aamiin..




Jumat, 14 Oktober 2016

MENERJANG BADAI


Buah Karya : Etty Sunanti

Menjelma-pun aku tak sanggup
Karena aku bukan makhluq ghaib
Menjelang-pun aku tak sanggup
Karena usiaku menjelang maghrib

Tersenyum..
Aku menatap guratan luka masa lalu..
Tertawa..
Aku mengingat bodohnya diriku di masa itu..
Tertegun..
Aku mengingat konyolnya diriku di zaman itu..
Terlupakan..
Aku harus melepas semua masa buruk-ku..

Itu batu menggunung..
Menghalau penglihatan indahku..
Ku hancurkan kau dengan kapak-ku..
Itu badai mengguncang..
Menghadang jalan kencangku..
Ku terjangkan engkau dengan perahuku..

Aku bukan, Nabi Musa pembelah Lautan karena Tuhan..
Aku bukan, Nabi Yunus tenggelam di Lautan yang di santap ikan Paus..
Tapi, aku perempuan penerjang badai apapun rintangan itu.. akan aku hadapi...

Diam.. diam...
Seorang gadis cantik bertanya padaku..

"Ibu.. apakah aku harus menikah tanpa cinta ?"

Lalu aku menjawab..
"Wahai gadis.. apakah engkau ingin membawa perahumu tenggelam hanya di ujung pantai ?"
"Tidak.. ibu.. !! Aku ingin melabuhkan perahuku sampai ke seberang pulau harapan.."
"Maka perahumu akan tenggelam, sejenak saja.."
"Mengapa bisa begitu, ibu ??"
"Menikah itu harus dengan cinta, tanpa cinta, engkau tidak akan bisa menerjang badai.."
"Cintaku hanya pada Allah, ibu.."
"Lalu.. suami-mu, kau letakkan di mana ?"

Si gadis terdiam..

Wahai insan..
Wahai wanita dan pria..
Gombal !! Kau bilang menikah karena "ibadah"
Gila !! Kau bilang mencintai "Allah"

Jika, kau tidak bisa tulus menerima kekurangan pasanganmu.
Kau bilang ibadah, tapi hati-mu bergemuruh membenci pasanganmu..
Kau bilang pasangannya, tapi kau buka candamu dengan selain pasanganmu..
Kau bilang kekasih hatinya, tapi kau tidak bisa membawa ke SurgaNya..
Lalu dimana letak Cintamu pada Allah ??!
Jika engaku tidak mengerti makna cinta..

Cinta itu,
Jika engkau mampu menerjang badai demi cintamu padanya !!
Cinta itu,
Jika engkau mampu melawan segala kesulitan hingga perahumu sampai pada pulau impianmu..

Menerjang Badai !!

Yaa Menerjang Badai, demi siapapun yang kita cintai karena Allah. Itu lah cinta !!

Minggu, 09 Oktober 2016

HUBUNGAN INTIM SUAMI ISTERI ITU HARUS RILEKS

Pingin tersenyum, ada seorang ikhwan konsultasi pada saya. Bagaimana kiatnya, agar isterinya bisa segera hamil. Sudah 1 tahun menikah, tapi kok tidak kunjung tiba..

Usut-punya usut, setelah ngobrol dengan saya. Ketahuan, kalau isterinya terlalu mengatur, harus begini dan begitu. Agar bisa cepat hamil, banyak peraturan yang harus dilakukan. Yang terjadi, sang suami justru kehilangan gairah.

Akhirnya, malah timbul ketidak nyamanan, yang ada sang suami malah agak gemes dan sedikit emosi, karena aturan tersebut..

Beliau bertanya pada saya, "Apa sebaiknya yang harus saya lakukan ustadzah ?"

Lalu saya menjawab dengan sambil tersenyum, "Hihihi.. yang namanya berhubungan intim suami isteri itu harus di nikmati, yang nyantai, tenang, dan rileks. Tidak usah terlalu banyak peraturan, yang ada malah stress.. bahkan beberapa survey medis membuktikan sebuah hubungan intim yang menjadikan hasil, adalah ketika pasangan suami isteri bisa melakukan orgasme bersamaan lhoo.."

"Oh.. gitu ya ustadzah.. baik nanti akan saya sampaikan pada isteri saya.."

Kemudian untuk menambah gairah sexual, dan mengatur masing-masing hormon sebaiknya minum habbatussauda kapsul milik saya. Karena habbatussauda' itu menyuburkan dan menyehatkan sperma juga rahim.

Tapi untuk menghilangkan gangguan dalam diri masing-masing pasangan sebaiknya terapi, daun assidr dahulu..

Lebih lengkapnya, bisa komunikasi secara langsung dengan saya Etty Sunanti by WA 08113050452

Minggu, 02 Oktober 2016

BISNIS BIRO JODOH SEORANG JANDA

JANDA TERHORMAT

Ada sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam yang menarik hati saya. Yang artinya seperti ini.
Dari Abu Hurairah R.A. bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “ Orang yang menyantuni kaum janda dan orang-orang miskin adalah setara dengan orang yang berjihad di jalan Allah”. Saya juga mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda.” Dia juga seperti orang yang bertahajjud, yang tidak merasa lelah dan seperti orang yang berpuasa yang tidak pernah berbuka.” ( Muttafaq ‘alaih )

Saat saya telah menjual bisnis Wedding Organizer Islami ternama di Surabaya, Agustus 2014. Sebuah bisnis yang sudah saya bangun semenjak 1996. Semenjak saya berusia 21 tahun, kuliah semester 6, saat pengantin baru, hingga di penghujung hancurnya rumah tangga saya di tahun 2012. Menikah tanpa cinta, yang mencoba bertahan selama 16 tahun karena alasan ibadah. Serta berjuta alasan yang tidak mungkin, saya tuangkan di sebuah tulisan sederhana ini.

Dan selama itu pula, terlanjur mendapat julukan seorang pengusaha muslimah. Dengan brand bisnis yang bernama Afada Muslim Wedding yang terkenal itu. Dan saya selaku Owner serta Pimpinannya.
Kemudian, ketika status saya menjadi janda, lalu apakah orang lain akan ber-empati memberikan bantuan kepada kami ?
Jawabannya “Tidak Mungkin”.

Sementara saya terbiasa, berada dalam posisi yang tangan di atas daripada di bawah. Tentu sangat lucu, kalau saya menjadi peminta sumbangan.
Terlebih negeri ini bernama Indonesia, bukan Arab Saudi atau Belanda yang mensubsidi rakyatnya, meskipun mereka tidak bekerja.

Peranan, pemberi nafkah yang sebenarnya terletak pada suami. Seperti dalam Al Quran surat Annisa’ ayat 34, yang artinya. “ Laki-laki ( suami ) itu pelindung/pemimpin bagi perempuan ( isteri ), karena Allah telah melebihkan sebagian atas mereka, dan karena para suami telah memberikan nafkah isterinya.”

Kenyatannya, selama 16 tahun saya berkecimpung serta jatuh bangun dalam dunia usaha. Meski berdalih usaha yang Islami, syar’ie dan niatan berdakwah pula. Tapi ternyata saya lupa, bahwa peranan saya tetaplah seorang isteri yang harusnya di bawah suami. Peranan dan fungsi Al Quran surat Annisa’ ayat 34, ternyata tidak berlaku bagi kehidupan kami. Sungguh menyedihkan.

Maka wajar saja, Allah melenyapkan usaha yang saya rintis belasan tahun, agar mau tidak mau, kami menjadi sadar, bahwa saya memiliki fitrah asasi sebagai isteri dan seorang ibu.
Meskipun saya terkenal sangat idealis dalam menjalankan biduk rumah tangga, tetapi yang namanya wanita tetaplah mempunyai sisi, yang ingin di beri nafkah, di pimpin dan di lindungi seorang suami.
Banyak pihak yang merasa kecewa atas terjualnya Usaha saya, yang telah silam itu. Tapi sebenarnya saya merasa puas 100%. Karena sesungguhnya saya memiliki dunia baru, yang jauh lebih indah.

Jujur, sebenarnya saya merasa tidak nyaman mendapat gelar sebagai seorang perias pengantin. Meskipun profesi itu, telah menghidupi kami sekeluarga, selama 16 tahun.

Mengapa ?

 Karena saya merasa seperti orang bodoh, yang tidak bisa berkembang secara intelektual dan spiritual. Mungkin  juga, karena terlalu lama, mengurusi persoalan kasat mata duniawi, berkenaan pesta pernikahan. Yang sejatinya, pernikahan bahagia tidak terletak pada itu semua. Justru  lebih pada substansi pernikahan. Yang tidak bisa di tangkap secara kasat mata, yaitu sebatas resepsi pernikahan.

Banyak sisi lain Etty Sunanti, yang perlu dikembangkan. Dan itu bersifat spiritual, dan saya sangat suka. Bahkan itu talenta dari Allah Azza wa Jalla, yang bisa jadi orang lain kesulitan melakukannya.

Apa itu ?

Ya, hobby saya dalam menjodohkan orang lain, adalah sebuah ibadah unik, yang perlu di up grade.
Ketika, saya berstatus janda. Semakin banyak orang beranggapan bahwa saya tidak bisa melakukan kemuliaan di publik. Karena keterbatasan diri sebagai janda. Tentu hati ini berontak, dengan berbinar mata, jua hati, “ Memang kalau saya janda, situ mau apa ? kalau saya janda memangnya kenapa ? bukankah para shohabiyah Rasulullah adalah banyak para janda, yang justru hidupnya di Jamin Allah dengan balasan Surga ?”

Justru, setelah terjualnya Afada dan status yang janda, semakin saya tertantang mengurusi umat dengan keberanian diri, menghadapi berbagai opini masyarakat yang agak miring tentang janda.
Saya Janda Terhormat, dengan banyak bakat yang akan saya berikan sebagai solusi persoalan masyarakat. Dan itu membawa kemaslahatan, Why Not ?


ASET INTELEKTUAL

Ketika, selama 16 tahun saya bergelut di dunia Wedding Organizer, yang berakhir terjual. Meskipun secara finansial, saya kalah dan bahkan hancur. Tapi justru penderitaan itu berbuah kebahagiaan. Hikmah selalu kita fahami setelah kasus buruk berlalu.
Bolehlah orang kecewa dan prihatin atas lenyapnya usaha saya, itu hak mereka. Tapi ada kenikmatan, yang mereka di luar sana, wajib tahu, dan harus membaca tulisan saya ini.

Aset tidak harus dengan uang. Justru dream saya di usia 40 tahun, harus mempunyai  aset bersifat Knowledge dan Spiritual.
 Maka inilah aset saya..
Bahwa, syukur kepada Allah, saya telah memiliki aset besar yang justru tidak di miliki orang lain, apa saja itu ?

1.       APPROACH SKILL : Hampir 3000 klien yang sudah kami tangani, dengan berbagai kelas dan latar belakang. Sehingga saya bisa mengidentifikasi dengan mudah, setiap approach ke orang lain. Itu aset terbesar yang saya miliki, sebagai publik figur. Saya bisa memetakan kebiasaan dan kecenderungan perilaku orang lain, cukup dengan pengalaman itu semua.

2.       KONSELING SKILL : Dengan pendampingan tiap pasangan pra nikah hingga menikah, secara tidak langsung, saya sering menjadi tempat curhatan 3000 an klien. Dan ini semacam laboratorium gratis dari Allah, semacam taqdir manis buat saya. Yang tidak mungkin dimiliki orang lain. Bukan main-main pengalaman ini, bahkan saking “Sakti”nya saya, sampai bisa menilai dengan cepat kepribadian orang lain. Bahkan bisa memberikan konseling dengan baik. Karena saya faham betul tentang alur, yang harus saya lakukan itu seperti apa.


3.       TRUST : Bekerja di bidang jasa itu tidak gampang, butuh kepercayaan luar biasa, agar citra diri selalu terjaga. Bisa di bayangkan, sekali saja orang kecewa, maka seketika itu nasib kita akan hancur. Semacam keniscayaan, selama 16 tahun menjadi sosok yang harus di percaya orang lain. Dan ini modal besar yang harus saya syukuri, untuk melanjutkan estafet kehidupan. Meski bisnis sebelumnya telah terjual.

4.       KNOWLEDGE : Bisa di bayangkan 16 tahun bergelut dengan ribuan persoalan klien yang harus saya selesaikan. Sudah berapa banyak input di otak, hati, mata, telinga, bahkan seluruh anggota tubuh saya. Sehingga menghasilkan output luar biasa. Jika ditulis setiap persoalan dan solusinya, pasti akan ada tumpukan buku tebal memenuhi rumah kami. Dan ini adalah knowledge berharga.

5.       SPIRITUAL : Kesabaran, Tawakkal, Keikhlashan, bahkan bercampur amarah Syaithan seperti jengkel, kecewa, tersakiti, terdholimi, terluka dan segenap emosi. Begitupun rasa bahagia dan sedih, telah menjadi tawa dan airmata. Dan disinilah Allah menempa kekuatan spiritual saya, bahwa saya harus berbuat apa dalam hidup ini.

Dan aset ini, mampu membuat kepribadian saya semakin cantik dan tentunya akan lebih menarik jika berusaha di bidang pelayanan masyarakat. Khususnya urusan perjodohan, yang ternyata urusan ini belum banyak yang mengurusi secara Fokus bahkan Islami.


MENGAPA HARUS BISNIS BIRO JODOH ?

Sebenarnya, mengapa bisnis WO milik saya itu hancur ?
 Karena sebenarnya saya lemah dalam urusan bisnis. Saya lebih cenderung berjiwa sosial. Sejak sekolah SMP, SMA, Perguruan Tinggi, sampai berumah tangga. Selalu saja saya berurusan dengan kegiatan oraganisasi sosial. Ataupun kegiatan kegiatan yang lebih pada menolong orang lain.
Meskipun tidak menghasilkan uang, tapi ada kebahagiaan tersendiri dalam diri kami.

Lemahnya manajemen, dan suka menolong orang lain, kepentingan diri sendiri seringkali terabaikan. Aah..sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Allah pasti akan mengganti setiap amalan kita, aamiin..

Belajar dari kegagalan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan harus terkonsep dengan baik. Di atur dengan baik. Maka sangat lucu, kalau Biro Jodoh yang saya open, kemudian berjalan asal-asalan. Tanpa ada pengaturan yang baik. Maka teramat na’as nasib Biro Jodoh ini kelak..

Nah, Biro Jodoh ini berawal dari hobby juga. Semenjak gadis saya sudah sering menjodohkan orang lain. Mulai kakak ( Mas kandung ) saya jodohkan dengan teman sekelas. Alhamdulillah sampai sekarang hidup bahagia dikaruniai 4 orang anak yang sehat wal afiat.
Bahkan dosen saya, dengan kakak kelas saya. Teman sekelas kuliah dengan tetangga kami. Hingga adik kandung saya dengan sahabat mantan suami. Murid-murid binaan ngaji saya. Bahkan siapa saja yang jomblo, pasti tidak luput dari incaran saya. Dan kesemuanya alhamdulillah berhasil, menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

Dan ternyata apa yang saya lakukan ini, adalah turunan dari ibu. Ibu saya bernama Tuty Setiawati, biasa di panggil ibu Amin. Karena bapak saya bernama Amin Sukardi.  Ibu malah lebih jago lagi dalam menjodohkan orang lain. Tidak pernah kenal lelah dan putus asa. Kalau saya terkadang masih ada ngambegnya, tapi ibu justru no way !!

Sejalan waktu, yang hobby ini secara awal, kami lakukan secara sosial. Ternyata hidup tidak seindah yang kita bayangkan. Seiring nama kami berdua, saya dan ibu sebagai Mak Comblang ulung. Semakin banyak yang mengetahui keberhasilan kami dalam menjodohkan orang lain. Semakin banyak pula orang lain yang meminta tolong kepada kami.

Nah orang meminta tolong, iya kalau cuma 1 orang, tidak masalah. Dan kenyataannya, yang meminta tolong, ternyata banyak juga. Dan ternyata tidak semua orang mengerti etika atau akhlaq yang mulia.
Untuk mengurusi 1 orang saja, kami membutuhkan waktu, energi, akomodasi, fasilitas komunikasi, dan lain sebagianya. Sementara saya adalah seorang janda, yang bisnisnya telah hilang. Menghidupi anak-anak, serta orang tua yang perlu saya bantu.

Kemudian jika, energi kami habis buat orang lain. Dan saya tidak memikirkan sebuah cara untuk mencukupi keperluan Biro Jodoh dengan baik. Apalagi malah menjadi sebuah persoalan baru, alias pendholiman alias penindasan hidup kami. Yaa Allah, astaghfirullohal adhiim. Betapa sia-sianya Allah memberikan akal pada hamba, kemudian kami menjadi pihak yang di rugikan orang lain.

Pernah suatu ketika, saya di bilang “Bodoh..” oleh teman saya. Karena di Hongkong, Biro Jodoh itu sebuah pekerjaan prestisius. Bahkan yang berhasil mendapatkan jodoh, imbalannya jika di kruskan rupiah, senilai Milyaran rupiah. Oh My God !!

Di sini Surabaya, Jawa Timur Indonesia. Masyarakat kita masih sangatlah egois menindas orang lain atas nama agama. Kita lihat saja, guru les baca Al Quran akan di bayar murah meriah dibandingkan les Bahasa Inggris, bukan ?

Nah, menjodohkan orang lain, masih dianggap sebuah perbuatan amal sosial tolong menolong, yang hanya bermodalkan keikhlashan semata. Tidak perlu di berikan apresiasi.  Bahkan yang lebih lucu lagi, ada sepasang orang yang berhasil kami jodohkan. Sudah gratis, mereka tidak memberikan imbalan apa-apa, malah mereka berdua bilang ke teman-temannya, kalau mereka teman sekolah sudah kenal sejak lama. Dan betapa teganya, si wanita berbisik pada saya, “ Mbak Etty, tolong jangan bilang siapa-siapa ya, kalau saya dapat jodoh dari mbak Etty. Saya sudah bilang ke teman-teman saya kalau suami teman sekolah saya dulu.”

Sudah begitu ada lagi, saat mereka menikah tidak mengabari kami. Nyelonong sendiri berdua, menelikung kami. Padahal seingat saya, kami adalah orang yang sangat menjaga privasi orang lain dengan terhormat. Saat enak, mereka lupa pada kami. Saat ada persoalan, larinya atau protes ke kami. “Oh.. sungguh kejamnya jika demikian itu..”

Dari banyaknya kasus-kasus perjodohan yang kami alami, maka bismillah dengan tegas justru saya harus memberanikan BIRO JODOH ini sebagai bisnis.

Di sini, sebenarnya tantangan buat saya, untuk menghadapi kenyataan pahit. Bahwa apa yang saya lakukan ini, anda harus menghargainya !!

Study banding saya lakukan, dari banyaknya klien yang melaporkan kegiatan Biro Jodoh abal-abal yang memanipulasi klien. Orientasi komersial belaka, bahkan calon pasangan yang di ta’arufkan ada yang fiktif. Bahkan 1 orang buat “boneka” di kenalkan dengan banyak wanita.

Belum lagi, bisnis biro jodoh secara online yang tidak ubahnya, menyiapkan data dan foto peserta saja. Tanpa melihat personal secara langsung. Entah sukses nggak sukses, pemilik biro jodoh tentu tidak mau tahu. Ya, karena resiko menjodohkan orang itu memang berat, bukan hal yang gampang. Jadi saya sangat memahami, jikalau hanya ada media online, nah seterusnya silahkan urusan anda. Adalah hal paling minim resiko.

Dan maaf beribu maaf, biro jodoh kami bukan seperti orang membeli donat yang bebas menunjuk dan memilih. Tetapi, kami memiliki adab serta standart khusus dalam memproses setiap klien kami.

Maka bagi saya, hal semacam itu semua. Semakin membuat saya semakin tertantang melakukan proses biro jodoh secara luas di kenal publik. Tapi dengan cara yang Islami, syar’ie, bertanggung jawab, amanah serta profesional

 Kalau ada yang amanah, biasanya sebatas guru/ustadz/ustadzah dan murid ngajinya. Dalam komunitas dan golongan tertentu. Bukan secara terbuka untuk umum.

Karena memahami keterbatasan tersebut. Juga proses ta’aruf dan pencarian jodoh adalah sebuah persoalan umat yang harus di akomodir. Maka, bismillah saya meresmikan Biro Jodoh saya ini menggunanakan nama saya pribadi. Yaitu “BIRO JODOH ISLAMI ETTY SUNANTI”


BIRO JODOH ISLAMI ETTY SUNANTI

Biro Jodoh Islami Etty Sunanti ini biasa kami singkat dengan BJIE. Ada logo dan brand yang sudah kami disain khusus, supaya mudah di ingat dan menarik. Saya gunakan warna merah sebagai simbol usaha ini. Karena merah adalah lambang CINTA dan HATI.
Mengapa saya berikan nama saya ? karena saya ingin meyakinkan setiap orang bahwa, “Ini loh nama saya taruhannya, kalau saya nggak beres, tinggal getok kepala saya !!”

Ada semacam trust, ketika saya memberikan nama sebagai jaminan publik. Di samping nama saya memang sudah terkenal di waktu sebelumnya, sebagai pemilik Wedding Organizer Islami ternama di Surabaya. Sebuah pekerjaan sebelumnya, yang sudah terbiasa mengurusi pernikahan orang lain. Artinya, pekerjaan selanjutnya masih ada kaitan erat dengan pekerjaan yang di geluti sebelumnya.

Kemudian mengapa harus di beri kata Islami ?
Karena saya ingin membatasi sekup project ini, agar tidak terlalu meluas dan memberatkan saya. Islami bermakna apa ?
1.       Pendaftar wajib bergama Islam, karena saya seorang muslim dan berkewajiban menolong sesama muslim. Sesama muslim saja, seringkali berbeda pandangan dan pemikiran, apalagi berbeda agama. Waah, tambah rumit persoalan.

2.       Tata Tertib yang kami gunakan dengan cara Islam. Pengetahuan keagamaan saya, sangat mendasari konsep Biro Jodoh ini. Pengetahuan saya tentang Al Qur’an, Al Hadits, Ilmu Aqidah, Fiqih dan Akhlaq Islami sangat berperan besar dalam melaksanakan amanah ini.
3.       Jika ada kata Islami, secara spontan masyarakat akan berasumsi tentang hal yang baik. Secara otomatis, hal yang buruk akan mudah terisolir. Meskipun, yang namanya keburukan bisa terjadi dimana-mana dan kapanpun. Tapi paling tidak, kata Islami bisa membuat saya lebih comfortable.


PROMOSI BJIE

1.       Secara offline, paling efektif adalah getok tular. Siapa saja yang berhasil kami jodohkan, dengan sendiri mempromosikan ke teman, saudara dan handai tolan untuk meminta bantuan kami.  Yang berikutnya membagikan brosur kepada siapa saja yang membutuhkan, atau di forum umum.
2.       Secara online, menceritakan kisah-kisah romantika perjodohan dan kesuksesan BJIE di sosmed. Wabil khusus, ada funpage khusus yang wajib di simak pemirsa dimanapun berada, funpage tersebut adalah BIRO JODOH ISLAMI ETTY SUNANTI. Saya sering mengupdate status dan segala informasi seputar kegiatan kami.



PROSEDUR BJIE

Tentu tidak akan muat. Dan tidak akan cukup waktu, jika saya tulis di sni. Yang jelas, kami sudah mempunyai TATA TERTIB serta ATURAN yang harus di jalankan bagi setiap pendaftar. Jangan takut mencari jodoh di Biro Jodoh saya ini. Karena Insya’ Allah peserta yang mendaftar adalah para muslim muslimah yang baik agama, pendidikan dan keluarganya.

Satu hal penting, setiap proses tidak harga mati, harus cocok. Sama sekali tidak ! tapi proses di BJIE, harus sama-sama ikhlash. Ada yang sekali ta’aruf sudah cocok, ada yang beberapa kali dengan peserta berbeda baru cocok. Sah sah saja..
Yang pasti, kami berusaha seoptimal mungkin untuk membantu setiap klien dengan pilihan yang terbaik.

Dan saya pribadi, dengan senang hati memberikan konseling kepada setiap klien yang membutuhkan bantuan kami.

BISNIS DAN HOME OFFICE

Dikatakan sebuah bisnis, apabila aktifitas tersebut menghasilkan sebuah keuntungan. Biro Jodoh Islami Etty Sunanti, bagi saya memang sebuah bisnis. Bisnis dunia juga akhirat.
Dalam urusan dunia, membuka sebuah hubungan baru dengan customer. Serta berinteraksi dengan mereka, adalah sebuah jalinan silaturahim yang tidak akan pernah berakhir keuntungannya.

Rasulullah Muhammad Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya : Dari Anas R.A. bahwa Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “ Barangsiapa ingin di bentangkan rizkinya, diperpanjangkan umurnya maka hubungkanlah silaturahim.” ( Mutaffaq ‘alaih )

Meskipun secara finansial tidaklah melimpah ruah bagaikan milyarder, tapi saya merasakan keberkahan ( bertambahnya kebaikan ) dalam hidup kami. Terlebih, semua proses perjodohan saya pusatkan di rumah saya. Tidak perduli, customer orang miskin ataupun kaya, semua bagi saya sama. Silahkan datang ke rumah, dan akan kami ta’arufkan di rumah pula.

Dan hal ini merupakan kenikmatan luar biasa bagi saya, yang seorang janda. Tidak usah saya banyak keluar rumah, tapi para tamu berdatangan di rumah kami. Dan itu keberkahan buat rumah dan keluarga kami. Khususnya anak-anak saya yang perlu dekapan dan pengawasan secara 24 jam dari seorang ibu.

Di rumah, bagi peserta BJIE tidak ada batasan waktu kapan mereka harus hadir. Suasana sangat “kekeluargaan” bagi kami. Karena Home Office, maka lebih cenderung bersifat fleksibel dan friendly. Dan ini sangat membuat kami sangat nyaman berinteraksi pada siapapun.

 Keuntungan Akhirat.

Di riwayatkan dari Abi Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda : “Barangsiapa yang berjalan, mempertemukan seseorang pada wanita halal, yang mana hendak mengumpulkan (menikahkan) keduanya, maka Allah akan memberikan rizki seribu bidadari padanya. Dan setiap bidadari berada di istana yang terbuat dari mutiara dan yaqut. Untuk setiap langkah kakinya dan kalimat yang di ucapkannya ketikah hendak menjodohkan dan menikahkannya, di tulis baginya pahala ibadah setahun, yang malamnya di gunakan untuk Qiyamul Lail, sedangkan siangnya digunakan untuk berpuasa” ( H.R. Ibnu Majah )

Wahai insan, adakah bisnis yang sedahsyat ini ?

Rasanya haru, penuh isak air mata, telah cukup dari apapun di dunia dan alam semesta ini. Karena jaminannya jelas mendapatkan Surga dari Allah Azza wa Jalla.
Dan ini bisnis kelas tinggi yang secara langsung hubungan saya dengan Tuhan Semesta Alam.

Dan terakhir, meskipun status saya ‘JANDA’ justru atas profesi sebagai mak comblang ini, yang  membuat saya merasa terhormat. Karena meskipun
 “gagal berjodoh dengan sang mantan suami”. Ternyata saya mampu membantu orang lain bertemu  jodohnya.  Dan justru yang kami jodohkan, malah mendapatkan kebahagiaan, sakinah mawaddah warahmah.