WASPADAI GANGGUAN BIPOLAR
Oleh : Etty Sunanti
Saya yakin banyak orang di sekitar kita yang terkena gangguan Bipolar. Tetapi karena tidak faham apa itu bipolar, maka merasa aman-aman saja.
Mari kita belajar sejenak, dengan seksama membaca tulisan saya tentang gangguan bipolar ini. Agar masing-masing pribadi bisa mewasapadainya, hingga mencari solusi.
Saya akan menulis secara sistematis, dan berusaha memudahkan pembaca untuk memahaminya dengan mudah. Saya telah meringkaskan berbagai literatur tentang bipolar ini.
Dan setelah saya menuliskan bipolar secara umum, ilmu medis dan psikologi. Kemudian akan saya kaitkan dan hubungkan dengan Islam. Karena sebagai seorang muslim, wajib bagi kita menggunakan Al Quran dan Al Hadits sebagai pedoman hidup.
Pun demikian, saya sebagai The Owner of ESP moving in all fields Islamic Science, berkewajiban memberikan pencerahan kepada kaum muslimin. Bahwa betapa hebatnya Islam, karena memang agama Langit dari Allah Azza wa Jalla beserta utusanNya yang mulia baginda Rasulullah Muhammad Sholallahu 'alaihi wassalam.
Baiklah, mari kita telaah bersama, apa dan bagaimana bipolar itu.
1. DEFINISI BIPOLAR
Bipolar adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris. Dalam Oxford Dictionary ada 3 kata, yang akan saya perlihatakan kepada pembaca semua.
1. Bipolar ( also manic depressive ), adj suffering from bipolar disorder
2. Bipolar disorder ( also manic depression ), mental illness causing sb to change suddenly from being very depressed to being very happy
3. Manic : adj. Suffering from mania
Kalau dalam Kamus Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia pada umumnya. Kita akan menemui, arti bipolar adalah mempunyai 2 kutub.
Baik, akan kita simpan dan ingat makna kata tersebut. Dan akan kita kaitkan terhadap semua penjelasan selanjutnya.
Secara makna, bipolar berarti kondisi seseorang yang mengalami perubahan suasana hati secara fluktuatif dan drastis. Misal menjadi sangat bahagia dari yang sebelumnya murung.
Atau kalau menggunakan arti kata 2 kutub, seseorang bipolar memiliki 2 kutub yang terkesan negatif dan terkesan positif. Atau memiliki mood yang berubah ubah. Kadang best mood, kadang bad mood.
Nama lain dari gangguan bipolar adalah maniak depresif.
2. EPISODE GANGGUAN BIPOLAR
Ada 2 episode dalam gangguan bipolar yang harus kita fahami.
1. Episode Mania = Fase Naik
2. Episode Depresi = Fase Turun
3. KONDISI EPISODE
Ada kondisi kondisi yang harus kita fahami dalam 2 episode tersebut.
1. Episode Mania , seseorang memiliki kondisi bersemangat, enerjik, bicara cepat, penuh gairah, dll
2. Episode Depresi , seseorang terlihat letih, lesu, dan hilang semangat. Serta tidak ada gairah terhadap aktifitas sehari-hari.
Masalah waktu dalam episode, bagaimana ?, artinya perubahan mood atau episode, bisa bermacam-macam bisa harian, mingguan atau bulanan. Misal hari ini sangat best mood, besok sudah bad mood. Atau sepekan ini episode mania, nanti sepekan depan episode depresi. Bisa juga sebulan episode mania, bulan berikutnya episode depresi.
4. PERPUTARAN SUASANA HATI
- Normal : kondis mania dan depresi tidak seberapa nampak jelas.
- Rapid Cycling : perputaran sangat cepat dari kondisi mania ke depresi
- Mixed State : mania dan depresi datang secara bersamaan.
5. PENYEBAB BIPOLAR
Hingga saat ini para ilmuan belum mengetahui penyebab gangguan bipolar secara jelas.
Beberapa ilmuan berpendapat :
1. Bisa jadi karena ketidak seimbangan neurotransmitter atau pengontrol fungsi otak
2. Fungsi genetik atau keturunan
6. PEMICU GANGGUAN BIPOLAR
Para ilmuan hanya bisa memberikan penjelasan tentang pemicu gangguan bipolar, tetapi belum bisa mencari apa penyebabnya
Dan pemicu gangguan bipolar adalah sebagai berikut :
1. Stress tingkat tinggi
2. Pengalaman traumatik
3. Kecanduan minuman keras
4. Terkena narkoba / zat adiktif
5. Memiliki riwayat saudara yang terganggu bipolar ( hubungan kekerabatan/keluarga ) di sini dimaksudkan bisa menular.
7. CARA MENDIAGNOSA
Biasanya para dokter psikoterapi atau psikolog akan mendiagnosa dengan cara sebagai berikut :
1. Evaluasi Psikologis meliputi :
- perilaku pasien
- suasana hati yang di rasakan
- apa yang di fikirkan
- menggali informasi berkaitan episode mania dan depresi
2. Evaluasi fisik :
- pemeriksaan Hipotiroid
- pemeriksaan Hipertiroid
Karena pada Hipotiroid dan Hipertiroid memiliki gejala yang sama terhadap bipolar.
8. PENGOBATAN BIPOLAR
Tujuan penanganan dan pengobatan bipolar adalah untuk menurunkan frekuensi terjadinya episode-episode mania dan depresi. Agar penderita dapat hidup secara normal. Dan bisa membaur secara normal dengan lingkungan.
Ada 3 terapi yang biasa dilakukan ahli medis :
1. Menyarakan pasien untuk memperbaiki pola hidup.
2. Terapi psikologis ( kognitif )
3. Memberikan obat-obatan sebagai berikut :
- Antikonvulsan
- Lithium
- Antridepressan
- Antipsikotik
9. GEJALA-GEJALA PADA FASE MANIA
- Kenaikan suasana hati secara signifikan
- Gembira berlebihan
- Bersemangat
- Enerjik
- Tidak pernah lelah
- Tahan tidak makan, dan tahan tidak minum
- Bicara lancar dan cepat, cas cis cus
- Banyak Ide dan Kreatif
- Banyak rencana-rencana yang rumit
- Ego tinggi
- Mudah tersinggung dan terusik
- Merasa dirinya sangat penting
- Sembrono bisa melakukan sesuatu tanpa perhitungan matang
- Mengalami psikotik
- Delusi
- Halusinasi
- Gairah sex meningkat
- Ngebut saat mendendarai kendaraan
10. GEJALA PADA FASE DEPRESI
- Penurunan suasana hati
- Sedih
- Sulit tidur ( insomnia )
- Murung bersangatan ( sering tidur dan lemas )
- Tidak ada nafsu makan
- Kurang percaya diri
- Merasa bersalah
- Pesimis
- Merasa tidak berharga
- Putus asa
- Ingin bunuh diri
- Sulit konsentrasi, tidak bisa fokus
- Penurunan daya ingat
- Penurunan prestasi
- Penurunan Produktivitas
- Hubungan dengan orang terdekat menjadi rusak
- Sering dan suka marah-marah
- Kehilangan minat terhadap aktifitas sehari-hari
- Tidak bisa menikmati segala sesuatu dengan baik.
Bahkan yang paling mengerikan, mungkin bagi kita semua tersindir dengan pendapat seorang pakar. Beliau adalah Dr. Carrie Bearden, PhD. Associate professor at residence of psychiatry and behavioral seciences and psychologi at David Gaften School of Medical UCLA. Telah memberikan gambaran seseorang bipolar memiliki ciri sebagai berikut, yang artinya, " Mereka yang terkena bipolar memiliki banyak energi, kreatifitas, dan mereka mengalami uvoria."
11. PANDANGAN ISLAM TENTANG BIPOLAR
Sebagai orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, serta memahami Islam. Maka, berkenaan dengan urusan Psikologi atau Kejiwaan manusia, Islam sangat sempurna dalam memberikan penjelasan. Dalam diri manusia, terdiri dari Jasad ( tubuh/fisik ), Jiwa, Ruh dan Nafs. Dimana setiap definisi kata tersebut termaktub dalam ayat-ayat Allah Azza wa Jalla.
Mari kita baca, dalam Al Quran surat Asy-Syams ayat 7 s.d 10. Yang artinya, "Demi jiwa beserta penyempurnaan ciptaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketaqwaannya. Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sungguh rugi orang-orang yang mengotori itu."
Ayat tersebut mengisyaratakan, bahwa seorang manusia harus memiliki kendali/control terhadap dirinya. Di ayat tersebut, di sebutkan ada 2 pilihan jalan, yaitu jalan kejahatan dan jalan ketaqwaan. Orang yang beruntung adalah orang yang memilih jalan ketaqwaan. Bagaimana jalan menuju taqwa, yaitu yang mampu mensucikan dirinya.
Mensucikan diri itu, tentu sangat berat. Membutuhkan kekuatan yang besar dari seseorang.
Ada 2 cara untuk mensucikan diri/control/kendali diri :
1. Internal : kekutan fisik ( kesehatan jasmani ), ilmu yang di dapatkan, pengalaman pribadi, tidak pernah berbuat maksiyat/dosa, kebaikan hati, menjalankan ibadah khusus kepada Allah.
2. Eksternal : lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan ketaqwaan, pertolongan dan perlindungan dari Allah kepada hambaNya, pemberian obat yang diberikan Allah kepada hambaNya.
Yang di maksud *lingkungan yang kondusif* adalah terdiri dari manusia-manusia yang baik yang mampu memberikan good influence, dan benar-benar lingungan alam yang baik, bersih, suci, sehat, aman, dan terhindar dari gangguan syaithan/jin.
Nah, dalam bipolar adalah merupakan sebuah kondisi yang sangat buruk pada manusia. Dan para ilmuan pun masih belum tahu, apa penyebabnya bukan ?
Mereka masih bisa melihat pemicu bertumbuhnya bipolar semakin besar. Dan mereka juga belum mampu menyembuhkan penyakit bipolar tersebut, masih sebatas nasihat perubahan pola hidup, serta memberikan obat-obat chemical. Yang berfungsi menurunkan gejala episode saja.
Coba kita lihat bagaimana kondisi, seseorang yang terkena episode mania ? Sepertinya sangat bagus bukan ? Penuh gembira, dan sesuatu yang menghebohkan seolah mereka superioritas bukan ? Atau yang episode depresif, sangat down bukan ?
Tetapi mari kita coba melihat Al Qur'an surat Al Hadid ayat 23, yang artinya, "Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan _berduka cita_ terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan _terlalu gembira_ terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."
Lihat, jangan _berduka cita_ , berduka cita itu sifat dari apa ? Dari episode depresi bukan ?
Dan si sana, Allah memerintahkan kepada kita agar JANGAN lakukan. Jangan berduka cita. Ada larangan. Artinya, kalau Allah melarang pasti akan berdampak negatif.
Kemudian lihat, jangan _terlalu gembira_ , terlalu gembira itu kondisi apa ? Kondisi seseorang yang episode mania bukan ?
Sama, kalau Allah sudah bilang JANGAN lakukan, maka jangan lakukan. Karena pasti akan berdampak negatif.
Jadi, alhamdulillah kita semua sudah menemukan ayat Al Quran tentang bipolar.
Surat Al Hadid ayat 23 adalah salah satu dalil dari banyak dalil yang di buat landasan Asy Syaikh Wahid Abdussalam Bali, seorang pakar Dunia Ghaib dari Timur Tengah. Dalam kitab beliau yang masyhur, *Wiqõyatul inssãn minal Jin wassyaithãn*. Sebagai salah satu dalil ayat, yang menunjukkan , apa yang menyebabkan seorang tekena gangguan Jin. Dan seperti kondisi yang seperti apa. Ternyata, terlalu gembira dan berduka cita/bersedih.
Pertanyaannya, apa kita di larang bergembira ? Apa kita di larang bersedih ?
Tentu saja boleh, tapi tidak boleh berlebihan, dan tidak boleh berlama-lama. Dan secukupnya saja. Serta tujuan gembira dan bersedihnya tetap dalam kondisi mensucikan hati. Dalam kondisi meningkatkam ketaqwaan, sangat boleh. Dan kesemuanya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Kerana memang pintu masuknya syaithan lewat situasi perasaan manusia. Dalam kondisi gembira bisa melenakan. Dalam kondisi sedih bisa melemahkan. Dan Allah, tidak ingin hambaNya dalam kondisi rawan jebakan syaithan.
Misal : bergembira, atas kebahagiaan saudara kita mendapatkan nikmat rizki dari Allah. Ini sangat bagus, dan rasa bahagia itu, akan mendapatkan balasan dari Allah yang sangat baik. Sedangkan sifat syaithan menghasud manusia agar iri dan sedih terhadap kesuksesan kebahagiaan orang lain.
Lebih daripada itu, Islam lewat Rasulullah Muhammad Sholallahu 'alaihi wassalam, mempunyai bimbingan kejiwaan yang berorientasi agar setiap mukmin memiliki jiwa yang stabil. Dalam kejadian bipolar, yang mengalami konfisi mania dan depresi yang fluktuatif, naik turun, tidak menentu, Allah sangat membencinya. Allah sangat suka, seorang hamba yang stabil dengan keistiqomahannya. Yaitu rutin, stabil, terus menerus.
Dalam sebuah hadits, dari Aisyah RA berkata, "Nabi pernah di tanya : manakah amal yang paling di cintai Allah ? Rasulullah bersabada : yang dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit. Beliau bersabda lagi : dan lakukan amal-amal itu sekedar kalian sanggup melakukannya." ( HR. Bukhari )
Bipolar, atau kondisi yang biasa di sebut kebanyakan best mood dan bad mood. Yang membuat kecenderungan, melakukan kegiatan yang berlebihan. Dan bisa menjadi tidak teratur. Kalau sudah merasa best mood semua di lakukan dengan cepat selesai, dengan penuh semangat. Tetapi kalau sudah merasa bad mood dia sangat pasif, apatis, tidak ada gairah beraktifitas, lemas, malas, dan bahkan tidak ada gairah hidup. Hati-hati.. hal tersebut sangat di benci Allah. Islam tidak menganjurkan umatnya memiliki mental yang seperti itu. Tetapi harus mempunyai sifat yang istiqomah. Bersabar, melakukan hal-hal secara kontinyu, rutin, stabil, tenang, terus menerus.
Mari kita lihat kembali definisi awal , tentang kata manic pada bab awal di atas. Manic adalah kata sifat, yang artinya "suffering from mania"
Apa arti mania itu ?
Mania artinya adalah keranjingan.
Suffering from mania adalah penderitaan dari seseorang yang keranjingan.
Orang yang keranjingan memiliki tekanan jiwa yang sangat buruk.
Masih ingatkah, keranjingan dalam bahasa Jawa di analogkan dengan apa ?
Keranjingan = Kesurupan Syaithan
Jadi sebenarnya, seseorang yang terkenan bipolar dalam thibunnabawi adalah orang-orang yang terkena gangguan Jin.
Masih ingatkah, bagaimana sikap dan pendapat para ilmuan tentang penyebab terjadinya bipolar ?
Jawabannya, belum ada yang bisa menemukan penyebab pastinya. Sebagian dari ilmuan masih dalam taraf berpendapat, bukan sebuah kepastian.
Yaitu di sebabkan karena :
1. Ketidak seimbangan neurotransmitter ( zat pengontrol fungsi otak )
2. Faktor genetik
Dan na'asnya, kebanyakan dari sifat instabil yang terdapat pada mania dan depresi dalam bipolar adalah kondisi yang sama di tengara oleh para peruqiyah syar'iyyah, sebagai gangguan Jin bahkan Sihir bagi pasien ruqiyah. Yang harus di sembuhkan secara syar'i. Anda bisa membaca dalam buku yang berjudul, _SENDIRI MENGUSIR GANGGUAN JIN_. Yang di tulis oleh Yasir Amri dan Syahirul Alim Al Adib. Penerbit Aqwam Solo.
Mari kita mencoba mencocokkan pendapat bebrapa ilmuan yang menyatakan, bahwa bipolar bisa di sebabkan karena terjadi ketidak seimbangan neorotransmitter ( zat pengontrol fungsi otak ) dengan pendapat Asy Syaikh Wahid Abdussalam Bali Pakar Dunia Ghaib dari Timur Tengah. Dalam kitab Wiqõyatul insãn minal Jin wa Syaithãn.
Beliau menyebutkan sebuah firman Allah surat Ar Rahman ayat 15, yang artinya, "Dan Allah menciptakan Jin dari nyala api."
Abdullah bin Abbas RA mengatakan, "Maksud nyala api di dalam ayat ini adalah jilatan api. Sedangkan jilatan adalah angin panas yang keluar dari api."
Asy Syaikh Wahid Abdussalam Bali, berkata : " Ketika Jin telah berhasil masuk ke dalam tubuh manusia, dia akan langsung menuju OTAK. dari otak yang menjadi sentral organ manusia inilah, Jin mempengaruhi setiap anggota tubuh manusia. Hasil riset ilmi kedokteran menyatakan, bahwa orang-orang yang kesurupan Jin mengalami kegoncangan secara menetap pada otak. Banyak Jin yang memberitahukan kepada saya, bahwa mereka tinggal di otak."
Kemudian saya berfikir tentang kata *jilatan* yang mempunyai arti angin panas yang keluar dari api. Apakah itu angin panas yang keluar dari api ?
Ternyata saya baru sadar, selama ini kalau kita sedang membakar arang, untuk membesarkan api, maka harus kita kipasin, kita berikan angin bukan ? Sehingga api / jilatan api semakin besar. Yang ahli di bidang senyawa kimia, pasti lebih faham unsur unsur kimia api.
Sedangkan kata Asy-syaikh bahwa Jin adalah Angin. Sedangkan tubuh manusia tersusun dari liang roma ( pori-pori kulit ) . Karena itu memungkinkan sekali jika Jin merasuk ke dalam tubuh manusia dari mana saja. Dengan mudahnya mereka masuk. Dan setiap orang berpotensi besar kemasukan Jin. Makanya jangan heran, ketika para customer saya yang menggunakan terapi Heaven Assidr ( herbal sunnah yang di sebutkan Al Quran dan Al Hadits, sebagai pengusir bangsa Jin dalam tubuh manusia, dan penyembuh segala macam penyakit ). Setelah mereka membalurkan assidr ke seluruh tubuh mereka, dan juga meminumnya. Yang terjadi kebanyak mereka akan sering sendawa dan sering kentut ( mengeluarkan angin ).
Dan saya baru sadar, dan memahami tentang penjelasan Asy Syaikh Wahid, adalah benar.
Kemudian bagaimana cara menyembuhkan bipolar secara Islami dan Syar'ie ?
Berikut secara internal yang wajib di lakukan :
1. Seorang muslim wajib memiliki ketahanan dan kesehatan tubuh yang baik. Di mulai dengan makanan yang halalan thoyyibah dan melakukan olah raga yang baik. Khusunya yang di sunnahkan Nabi. Dan ini harus rutin, seimbang dan proporsional. Tidak boleh malas, atau menuruti nafsunya.
2. Seorang muslim wajib melakukan Ibadah Khusus yang telah di wajibkan oleh Allah. Seperti thoharah, sholat, shoum, berdzikir, berdoa, tilawah Alquran, shodaqoh, bermuamalah yang benar, memenuhi panggilan ke baitullah, dan sebagainya. Semuanya ini, adalah penangkal dari segala gangguan syaithan/Jin.
3. Seorang muslim wajib menjaga akhlaqul karimah. Dalam rangka control atau pengendalian diri terhadap segala hawa nafsu dan amarah. Orang yang akhlaqnya mulia, Insya Allah mereka akan sangat minim terkena gangguan syaithan/Jin.
Kemudian secara eksternal , ada beberapa yang harus di lakukan :
1. Memiliki lingkungan yang baik. Secara tempat juga kualitas orang-orangnya. Sebuah hunian muslim seharusnya, mendekati Masjid, serta dalam lingkungan orang-orang yang beriman kepada Allah. Hal ini akan meminimalisir kejahatan, kemaksiyatan, serta segala macam gangguan. Pernah suatu ketika, ada seorang akhwat yang curhat kepada saya. Setelah tinggal di sebuah daerah di luar Jawa, yang mayoritas mereka non muslim. Tiba-tiba karakter suaminya berubah drastis. Yang dulunya ahli ibadah, jadi pemalas, sering marah, bahkan sering melalaikan sholat. Bahkan banyak melakukan kecenderungan ingin berbuat maksiyat. Begitupun isterinya juga sering tidak bisa mengontrol diri. Dan bingung apa yang harus di lakukan ? Mereka curiga, apakah mereka terkenan sihir atau bagaimana ?
Ehm.. masih ingatkah, bab di atas yang menyatakan pemicu terjadinya bipolar ? Bahwa ada riwayat saudara dekat yang terkena bipolar akan menular kepada yang lain. Istilah saya adalah negative influence. Mempunyai pengaruh buruk, menular. Mereka akan mencari frekuensi yang sama pada orang-orang di sekitarnya. Jika kita dekat dengan penjual minyak wangi, kita jadi ikut wangi. Jika kita dekat dengan penjual ikan maka kita akan ikut anyir/amis.
2. Kita di perintahkan oleh Allah untuk berjama'ah, baik secara konotasi berjama'ah sholat di Masjid atau berjama'ah dalam wadah kelompok orang-orang yang beriman. Karena di sana seorang muslim akan banyak belajar mengendalikan diri, juga ada sauadara seiman yang saling tolong menolong.
3. Jika kita dalam kondisi berat yang tidak mampu mengendalikan diri dengan baik, maka bisa di bantu dengan obat alami yang diberikan Allah. Semisal daun assidr, sebuah tanaman yang banyak di sebutkan Al Quran dan Al Hadits sebagai tanaman untuk bersuci , mengusir bangsa Jin dalam tubuh si muslim. Dan berdasarkan seorang tabi'ien, assidr bisa menyembuhkan segala macam penyakit dengan takaran tertentu ( dalam ilmu medis di sebut dosis tertentu ). Dan ini saya sudah membuktikan dengan banyak testimoni klien saya yang terapi dengan HEAVEN Assidr menjadi perubahan yang sangat luar biasa dalam hidupnya. Menjadi tenang, stabil, istiqomah dalam ibadah, badan sehat, fokus beramal baik, tidur menjadi berkualitas, dan lain sebagainya.
4. Memerlukan doa-doa yang baik dari orang-orang sholih di sekitar kita. Doa orang tua, doa para ulama' , doa teman sholih sholihah kita. Bahkan pada tataran tertentu, ruqiyah dari seorang ustadz yang mursyid, hanif dan ikhlash, juga menjadi solusi terhadap sebuah gangguan yang membandel pada pasien bipolar.
Masih banyak lagi ayat ataupun hadits, yang mendasari kondisi bipolar tersebut. Tetapi kiranya cukup, apa yang bisa mewakili saja. Untuk memberikan pemahaman yang benar kepada kita semua.
Dan semoga, apa yang saya tulis ini bermanfaat fiddunya wal akhirat.
Wallahu A'lam bishowwab..